Saturday, February 11, 2012

Whitney Houston meninggal

Whitney Houston menghembuskan napas terakhir di usia 48 tahun. Kematiannya menyentak banyak orang, terutama mereka yang masih sempat berkomunikasi beberapa menit sebelumnya.

Cissy Houston, sang ibu, masih berbincang lewat telepon sekitar 30 menit sebelum kematian putrinya, seperti dikutip tmz.com.

Wajar Cissy histeris. Dalam perbincangan itu, suara Whitney terdengar sangat sehat dan tak ada keluhan mengenai kesehatan yang terlontar. Mereka berbincang mengenai rencana kehadiran Whitney di pesta pre-Grammy Clive Davis.

Dionne Warwick, sepupu Whitney, juga sempat berbincang lewat telepon beberapa jam sebelumnya. Dalam percakapan itu, Whitney masih terlihat sumringah saat janjian duduk satu meja di pesta pre-Grammy Clive Davis. "Tak ada tanda-tanda masalah."

Kabar duka tersiar setelah sfat manajemen menemukan Whitney tergeletak di kamar hotel Beverly Hilton. Petugas keamanan hotel segera menghubungi petugas darurat 911. Namun, ketika tim medis tiba dan melakukan penanganan, Whitney sudah tak bereaksi.

Whitney dinyatakan meninggal dunia, pukul 15.55, Sabtu, 11 Februari, 2012, waktu Amerika Serikat. "Petugas darurat menerima panggilan pukul 15.43. Mereka berusaha untuk menyadarkan dia, namun tidak berhasil," kata Letnan Polisi Beverly Hills, Mark Rosen, kepada People.

Belum dipastikan penyebab kematiaan penyanyi top dunia ini. Namun yang pasti, ia tengah berjuang melawan candu obat-obatan terlarang dan alkohol selama beberapa tahun terakhir.

Penyanyi bersuara emas itu meninggal di usianya ke-48 tahun setelah kehidupan pribadinya sempat ramai diberitakan akibat keretakan rumah tangganya bersama vokalis Bobby Brown, hingga ketergantungannya terhadap obat-obatan terlarang.

Dalam pencapaian kariernya, Houston termasuk salah satu wanita emas dalam industri musik di era 1980 hingga akhir 1990.

Pada tahun 1980-an, Houston adalah salah seorang penyanyi wanita Afrika-Amerika pertama yang masuk ke dalam tangga lagu MTV yang pada saat ini didominasi penyanyi rock kulit putih

Houston menjadi salah satu artis paling laris di zamannya. Melalui kemampuan olah vokal yang luar biasa ditambah warna vokal yang khas seorang wanita berkulit hitam, Houston mampu menyihir penonton dan penyuka musiknya.

Tak pelak, Houston pun berhasil menjadi salah satu inspirasi para penyanyi generasi muda di bawahnya, seperti Christina Aguilera hingga Mariah Carey. Tetapi, sayang, di ujung kariernya kehidupan Houston justru dirusak oleh obat-obatan terlarang. Ia tak mampu mengendalikan ketergantungannya.

Tak heran, jika kemudian penjualan albumnya sejak itu jeblok dan terpaksa dihentikan. Citra Houston semakin terpuruk setelah bersahabat dengan kokain, ganja, dan obat-obatan terlarang yang merusak warna vokal merdunya menjadi kering, serak dan tak dapat lagi menyentuh nada dengan notasi tinggi akibat kondisi tubuhnya tak lagi prima.

"Setan terbesar itu (ada di diri) saya. Saya tak lagi bisa membedakan (narkotika) sebagai sahabat baik saya atau pun musuh terbesar saya," kata Houston yang didampingi suaminya, Brown kepada Diane Sawyer dari ABC dalam wawancara eksklusif pada 2002 itu.

Sebagai superstar dunia yang berhasil menjual albumnya sebanyak 55 juta copy dalam sejarah AS, hal tersebut merupakan peristiwa yang tragis. Houston seakan terlahir untuk menjadi artis besar. Ia adalah seorang putri dari penyanyi rohani Cissy Houston, sekaligus keponakan dari diva era 1960-an Dionne Warwick, dan cicit dari Aretha Franklin. Houston mengawali kariernya sebagai penyanyi gereja ketika masih kanak-kanak. Saat beranjak remaja, Houston ikut menjadi penyanyi latar Chaka Khan, Jermaine Jackson, hingga Clive Davis.

"Pertama kali saya melihatnya bernyanyi adalah pada saat konser ibunya di sebuah klub. Kemampuan bernyanyi Houston sungguh mengejutkanku," kata Davis kepada "Good Morning America".

No comments:

Post a Comment